MMC Kobar - Menurut data The World Risk Index 2021, Indonesia masuk pada peringkat ke 38 dari 181 negara paling rentan bencana. Oleh karena itu, kesiapsiagaan terhadap bencana perlu dibangun sejak dini mulai dari lingkungan keluarga.
Guna mencapai tujuan tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencanangkan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2022 yang akan diperingati pada 26 April mendatang. Sosialisasi tentang giat tersebut telah terlaksana pada Rabu (30/3) secara daring. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabuaten Kotawaringin Barat (Kobar) Syahruni turut mengikuti jalannya sosialisasi tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo mengungkapkan jika garis besar HKB yakni perubahan perilaku untuk mendorong semangat kerelawanan, gotong royong, meningkatkan partisipasi publik dan peran aktif masyarakat menjadi budaya sadar bencana.
"Bertemakan Siap untuk Selamat dan subtema Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana, diharapkan HKB ini menjadi sudati budaya dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana," ujarnya.
Adapun sasaran partisipan kegiatan ini mulai dari pemerintahan, TNI/Polri, lembaga ataupun instansi, mahasiswa dan masyarakat umum. Untuk tempat pelaksanaan dilakukan di lingkungan sekolah, lingkungan perkantoran, tempat peribadatan, kawasan perdagangan dan industri, pemukiman yang rentan dampak bencana, dan objek vital lainnya.
"Persiapan sendiri tentunya disesuaikan dengan kondisi lingkungan di wilayah masing-masing," tandasnya. Pangarso mengharapkan setiap kalangan dapat mendukung berjalannnya HKB 2022.
"Karena sesuai arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Maka besar harapan kami HKB dapat berjalan dengan lancar dan menjadi budaya kesiapsiagaan bencana bagi seluruh pihak," harapnya.
Ada 5 jenis kegiatan HKB 2022 yang bisa diikuti antara lain kegiatan sosialisasi, edukasi dan kampanye publik/sosial media, peningkatan keterampilan dan kapasitas masyarakat dengan berbagai macam pelatihan, pengecekan sarana dan prasarana keselamatan, penyusunan dan uji prosedur tetap (Protap), uji sistem dan alat peringatan dini, pengecekan jalur, rambu, dan tempat evakuasi, dan latihan penyelamatan diri, evakuasi mandiri, dan simulasi kebencanaan. (bpbd kobar)