MMC Kobar – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) memfasilitasi pertemuan antara Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kobar dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kobar bersama Bupati Kobar dalam rangka silaturahmi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan berbagai elemen masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat di Aula Kesbangpol Kobar, Kamis (24/9).
Bupati Kobar Hj.Nurhidayah yang hadir sekaligus membuka acara dalam arahannya menekankan pentingnya memperkuat kerukunan, toleransi serta menciptakan keharmonisan antar umat beragama di Kobar.
"Peran FKUB dan FPK sangat dibutuhkan dalam menjaga kekondusifitas di daerah Kobar, khususnya terkait dengan Pandemi Covid-19," jelasnya.
Sementara itu Kaban Kesbangpol Kobar, Marwoto mengatakan bahwa visi keempat dan kelima Bupati Kobar ada di Kesbangpol Kobar yang dalam hal ini juga termasuk didalamnya FKUB dan FPK. Oleh karena itu Kesbangpol Kobar sangat berharap kehadiran Bupati Kobar kali ini dapat memberikan masukan-masukan dan harapan kepada FKUB dan FPK Kobar.
“Kegiatan ini dilakukan guna meningkatkan kekondusifan wilayah, serta mempererat tali silaturahmi, terlebih menjelang Pilkada serentak 2020. Kita ingin meminimalisasi potensi gesekan antar pendukung pasangan calon dan hal ini karena FKUB dan FPK sangat berperan penting dalam menjaga kondusifitas wilayah," ujarnya.
Sedangkan laporan dari Ketua FKUB Kobar, Abdul Kadir menyampaikan hingga saat ini belum ada indikasi gangguan kerukunan umat beragama, baik secara internal maupun antar agama. Adapun yang paling rawan terjadi justru permasalahan internal agama itu sendiri, yang lebih diakibatkan perbedaan pemahaman.
"Oleh karena itu FKUB kobar meminta agar masyarakat dapat saling menjaga toleransi baik secara internal maupun antar agama, terlebih saat ini kita mendekati Pilkada 2020," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sukirman mewakili Anggota FPK Kobar menyampaikan peran FPK sangat mendasar, dimana menyangkut persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa.
“Problem, masalah, konflik ideologi yang muncul disebabkan kurang pemahaman tentang makna dan nilai sebenarnya. Pancasila adalah kristalisasi nilai yang diyakini kebenaran, digunakan sebagai penuntun sikap, pandangan hidup yang akan memberikan arah Indonesia kedepannya. Dari dasar tersebut maka Pancasila adalah Ideologi,” terang Sukirman.
Melalui forum-forum ini, Kesbangpol berharap semua tokoh yang tergabung didalamnya untuk terus menjaga kondusifitas wilayah di Kobar terutama dalam menghadapi Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng pada 9 Desember 2020. (humas kesbangpol kobar)