MMC Kobar – Kamis (3/9) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kedatangan tamu dari Forum Kabupaten/Kota Sehat (FKKS) Kobar. Kedatangan Tim FKKS sebanyak 6 orang tersebut disambut hangat Kepala Dinas Dikbud beserta Pejabat Eselon III di ruang kerjanya.
Kunjungan FKKS Kobar tersebut berhubungan erat dengan terwujudnya Kota Sehat, Kobar Sehat. FKKS Kobar berasal dari independent dengan latar belakang berbeda yang terbentuk atas dasar Keputusan Bupati Kobar yang terdiri atas M. Fauzi, H.M Yusuf Riyanto, Safwan, Praptaniwati, Rahmah dan Imada Faila Shova.
Tujuan utama FKKS melakukan koordinasi dengan Dinas Dikbud Kobar adalah mencari data pada sektor pendidikan sesuai tugas mereka. Ada 2 indikator yang mendasari tugas mereka dalam mencari data yaitu, indikator umum dan indikator khusus.
Pada indikator umum tentang data tahun 2019-2020 wajib belajar 9 tahun dan melek huruf. Sedangkan pada indikator khusus antara lain tentang data kegiatan yang ada di sekolah (seperti UKS dan PMR), meningkatnya kesehatan murid, terlaksananya dukungan komite sekolah dan menurunnya angka putus sekolah.
Pada pertemuan terebut juga disampaikan oleh FKKS bahwa mereka ingin mengecek secara langsung ke sekolah yang paling baik/masuk dalam adiwiyata mandiri dan sekolah sehat dengan sekolah yang belum baik/belum masuk dalam adiwiyata mandiri dan belum sekolah sehat.
Disini FKKS ingin mencari kendala/perbandingan apa saja yang mencolok dari sekolah paling baik dan sekolah yang belum baik. Harapannya mereka akan menjembatani dalam pencarian solusi kendala tersebut kepada stakeholder terkait, yaitu Pemkab Kobar.
Adapun sekolah yang mempuyai kekhususan ataupun keunikan tersendiri (budaya kearifan lokal) akan diekspos untuk promosi Kobar sehat. Budaya kearifan lokal pada sekolah ditandai dengan adanya kurikulum muatan lokal berbasis budaya.
Kepala Dinas Dikbud Kobar, M. Rosihan Pribadi menyampaikan bahwa menurut data Dinas Dikbud Kobar ada 4 kategori Sekolah Adiwiyata di Kabuaten Kobar.
“Kita mempunyai 5 sekolah adiwiyata mandiri, 13 sekolah adiwiyata nasional, 2 sekolah adiwiyata provinsi, 18 sekolah adiwiyata kabupaten,”,jelas Rosihan.
Rosihan Pribadi juga menambahkan ada 5 kriteria sekolah sehat, yakni program pendidikan dan pelayanan kesehatan (health education and treatment), makanan sehat (healthy eating), pendidikan olahraga (physical activity), pendidikan mental (emotional health and well being) dan program lingkungan sekolah sehat dan aman (safe and healthy environment).
Hasil wawancara dengan Safwan selaku koordinator tatanan sarana prasarana dan pemukiman sehat dalam FKKS menginformasikan bahwa data-data sektor pendidikan yang akan diambil ini sebagai persiapan penilaian Kota Sehat di tahun 2021 mendatang.
“Kami, FKKS akan menjembatani aspirasi serta partisipasi masyarakat kepada Pemkab Kobar untuk mewujudkan hidup bersih, nyaman, aman dan sehat,” pungkas Safwan. (disdikbud kobar)