MMC Kobar - Tim Aplikasi Tranfer Embrio (TE) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) telah melakukan aplikasi secara serempak sebanyak 3 resipien di Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Karya Baru Mandiri Desa Kubu, Kecamatan Kumai. Kegiatan didampingi Kepala Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak mewakili Kepala Dinas PKH Kobar.
Kepala Dinas PKH melalui Kepala Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak Ir. Risanty mengatakan, indukan resipien menjadi target aplikasi adalah sapi indukan Brahman Cross (BX) milik P4S Karya Baru Mandiri. Adapun embrio yang ditanamkan adalah Belgian Blue, Limousine dan Angus. Risanty juga mengatakan, kegiatan pelaksanaan aplikasi Embrio Transfer (ET) merupakan bagian dari rencana kerja Dinas PKH dalam rangka peningkatan kualitas bibit ternak sapi di masyarakat
“Embrio Transfer merupakan suatu teknik memasukan embrio ke dalam alat reproduksi ternak betina sehat (resipien). Keunggulan teknologi Embrio Transfer dibanding teknologi reproduksi lainnya adalah perbaikan mutu genetik,” ujar Risanty.
Ia menambahkan, pada IB berasal dari sifat unggul pejantan saja, dengan teknologi transfer embrio sifat yang diturunkan berasal dari pejantan dan induk yang unggul. Dengan teknik ini, menurutnya, seekor ternak betina unggul mampu menghasilkan lebih dari 20-30 ekor pedet per tahun, IB hanya 1ekor per tahun. Melalui teknik ini juga dimungkinkan terjadinya kelahiran ganda.
“Kegiatan aplikasi embrio transfer (ET) yang di Kabupaten Kotawaringin Barat untuk tahun 2021 sudah dilaksanakan pada sebanyak 11 resipien secara merata di kecamatan potensial, yaitu Arut Selatan, Kumai dan Pangkalan Lada. Sedang kelahiran sebanyak 1 ekor betina jenis simental,” imbuhnya. (dpkh kobar)