MMC Kobar - Perubahan cuaca secara tiba-tiba bisa berdampak pada munculnya berbagai kondisi bencana, seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, serta dibarengi dengan angin kencang. Untuk Masyarakat Kotawaringin Barat (Kobar) hendaknya mewaspadai tanda tersebut karena dalam beberapa hari terakhir, sering terjadi perubahan cuaca ekstrem tersebut.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kotawaringin Barat yang berpatroli Minggu (27/3) kemarin menerima laporan kejadian bencana cuaca ekstrem di RT. 01 dan RT. 02 Desa Bumi Harjo, Kecamatan Kumai. Kejadian angin kencang mengakibatkan 3 rumah warga mengalami rusak ringan hingga berat dan 2 tempat usaha batu bata yang bagian atapnya mengalami kerusakan.
Ketua RT. 01 Desa Bumi Harjo Dina Haryanti mengungkapkan bahwa angin kencang terjadi dengan cepat hingga menerbangkan atap rumah dan tempat usaha warga disana. "Sekitar pukul 14.30 angin kencang datang tiba-tiba. Warga disini sudah kaget juga waktu atap rumah lepas," ujarnya.
Atap beserta rangka berukuran kurang lebih 4x6 meter melayang hingga jatuh ke ke rumah warga di sebelahnya. Kejadian ini juga menerbangkan beberapa genteng atap usaha batu bata disana. "Jadi kami warga bersama personil BPBD mengevakuasi atap yang terlepas," tandasnya. Proses evakuasi berjalan kurang lebih 2 jam karena bagian atap yang terlepas cukup besar.
Cuaca ektrem seperti angin kencang atau puting beliung terjadi akibat kenaikan suhu yang tinggi. bencana ini paling banyak terjadi pada musim peralihan atau pancaroba di siang hari ketika suhu terasa panas dan pengap. Kabid kedaruratan dan Logistik Martogi Siallagan mengungkapkan untuk beberapa hari belakangan kondisi tersebut terjadi di wilayah Kobar.
"Perubahan cuaca dan datangnya angin kencang seperti yang terjadi kemarin memang sering tanpa peringatan. Untuk itu disarankan warga untuk bisa mengantisipasi jika kemungkinan muncul kejadian serupa seperti memperkuat atau memperkokoh bangunan," terangnya pada Selasa (29/3).
Martogi juga mengajak untuk waspada dengan pohon rawan tumbang di lingkungan sekitar. "Karena di daerah kita biasanya terjadi hujan lebat disertai angin. Jadi harapannya masyarakat Kobar bisa mengantisipasi dengan memangkas pohon yang sekiranya berbahaya," harapnya.
Sebelumnya, Personil TRC BPBD yang berpatroli juga menemukan media reklame baliho yang hampir roboh dan berpotensi mengganggu pengguna jalan di Jalan A. Yani, tepatnya di area Bundaran Kecubung Pangkalan Lima. Tim mengevakuasi baliho tersebut agar tidak membahayakan pengguna jalan yang melintas. (bpbd kobar)