MMC Kobar - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Persiapan Kunjungan Tim Project Management Officer (PMO) Kementerian Perindustrian RI ke Kawasan Industri Surya Borneo (KISB) yang bertempat di Tempenek, Kecamatan Kumai. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Rapat Bappeda Kobar pada Selasa (17/5).
Rapat ini digelar dalam rangka menindaklanjuti hasil rapat Kick Off Meeting pada Maret 2022 yang dilaksanakan secara daring, terkait Pemantauan Kawasan Industri Prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tahun 2022 bersama Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (RI).
Rapat koordinasi ini dibuka dan dipimpin langsung oleh Kepala Bappeda Kobar Juni Gultom. Rapat ini dihadiri perwakilan Dinas Perhubungan, Dinas PUPR, Dinas Perindagkop dan UKM, Dinas Lingkungan Hidup, PDAM Pangkalan Bun, KSOP Kumai, Bandara Iskandar Pangkalan Bun, PT PLN Pangkalan Bun, Head of Industrial Park PT Surya Borneo Industri (PT. SBI), Pejabat Eselon 3 dan Pejabat Fungsional di lingkungan Bappeda Kobar.
“KISB sudah beroperasi sejak tahun 2018. Dalam rangka kunjungan Tim PMO, kami telah menyiapkan data-data terkait perkembangan KISB. Kami juga sedang menyiapkan kajian dalam rangka rangka rencana pengembangan KISB sebagai bagian dari rencana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Kotawaringin Barat,” ujar Agus Dwitarto,Head of Industrial Park PT. SBI.
Kepala Bappeda Kobar mengatakan bahwa Kabupaten Kobar sedang menyusun usulan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dimana KISB menjadi salah satu pendorong percepatan terwujudnya kawasan KEK.
“Usulan ini secara khusus telah disampaikan ke Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Diharapkan dapat segera turun SK penetapan KEK Kabupaten Kobar dari Pemerintah RI,” ujar Juni.
Jalan Pangkalan Lima sampai dengan Simpang Tiga sejauh kurang lebih 500 meter mengalami kerusakan serta beberapa titik jalan Simpang Tiga menuju Pelabuhan Roro. Telah dilakukan penimbunan tanah laterit, namun karena cuaca buruk dan kendaraan bermuatan berat yang melaluinya, menyebabkan kerusakan kembali sehingga perlu dilakukan pembangunan jalan. (bappeda kobar)