MMC Kobar - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melalui Bidang Hortikultura bekerja sama dengan Pangeran Muasjidinsjah Kesultanan Kutaringin mengajak Kerabat Kerajaan untuk mengikuti Tutorial perbanyakan Tanaman Alpukat NH03 secara vegetatif melalui Sambung Pucuk pada Kamis (31/3) di halaman Istana Kuning Pangkalan Bun. Kegiatan Bakti Inovasi tutorial Sambung Pucuk Alpukat NH03 ini, dipandu langsung oleh Tim Ahli Sambung Pucuk Bidang Hortikultura Yahminto dan Legiman, Petugas BPSB Kabupaten Kobar, Suroso dan Penyuluh Pertanian BPP Arut Selatan.
Dalam Bakti Inovasi Tutorial Perbanyakan Tanaman Alpukat NH03 secara vegetatif melalui Sambung Pucuk yang dilakukan secara langsung di halaman Istana Kuning, Pangeran Muasjidinsjah selaku penggagas menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dinas TPHP yang telah berkenan memberikan tutorial dengan segala fasilitasnya mulai dari bibit batang bawah, entres NH03 dan kelengkapan lainnya. Pangeran menyampaikan bahwa pengembangan inovasi ini menjadi penting dan sebuah keharusan, dengan dukungan Pemkab Kobardalam hal ini Dinas TPHP.
“Kita harus memberdayakan teknologi di sektor pertanian yang telah dihasilkan untuk terus dikembangkan, salah satunya Alpukat NH03. Dan berharap suatu ketika Dinas TPHP menemukan kembali varietas lokal yang memiliki keunggulan dan diberi nama atau identitas yang berhubungan dengan Kerajaan Kuataringin,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas TPHP melalui Kepala Bidang Hortikultura Dindin Saripudin menyampaikan teknologi perbanyakan secara vegetatif Alpukat NH03 melalui sambung pucuk masih merupakan satu cara efektif perbanyakan secara vegetatif karena cara lain masih belum bisa menunjukan hasil kecuali perbanyakan secara generative.
“Melalui turorial ini diharapkan menjadi langkah yang baik untuk mendukung berkembangnya varietas lokal tanaman asli Kobar, salah satunya tanaman Alpukat NH03,” kata Dindin.
Dindin juga menjelaskan bahwa teknologi sambung pucuk Alpukat NH03 ini merupakan teknologi perbanyakan tanaman secara vegetatif yang mudah diaplikasikan, murah, waktunya relatif singkat namun bisa menghasilkan bibit tanaman yang berkualitas sama dengan induknya.
“Jika teknologi ini diterapkan pada tanaman asli lokal yakni tanaman Alpukat NH03, ini dapat memajukan sektor pertanian di Kobar dan mengangkat perekonomian masyarakat,” imbuh Dindin.
Diharapkan, lanjut Dindin, dengan adanya bakti inovasi ini dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan serta kemampuan kerabat Kesultanan Kutaringin yang hadir serta dapat disebarkan kepada masyarakat sekitar untuk meningkatkan nilai tambah tanaman Alpukat NH03.
“Sehingga kedepannya Alpukat asli Kotawaringin Barat dapat semakin dikenal dan bukan mustahil bisa menembus pasar ekspor,” tandasnya. (n2k/tphpkobar)