MMC Kobar - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kembali membagikan kartu tani kepada petani di wilayah Kecamatan Arut Selatan (Arsel), setelah sebelumnya dilaksanakan di wilayah Kecamatan Arut Utara. Pada Selasa (18/8), pembagian Kartu Tani dilaksanakan di Desa Natai Raya dan dihadiri oleh Penyuluh Pertanian Pendamping, Pihak Bank BRI dan Tim dari Dinas TPHP.
Pendistribusian Kartu Tani di wilayah Kecamatan Arsel dibagikan kepada 111 kelompok tani dengan total jumlah NIK 2122. Pendistribusian Kartu Tani di wilayah Kecamatan Arsel dimulai dari Kelurahan Baru dan Rangda, Kelurahan Madurejo, Sidorejo dan Pasir Panjang, Medang Sari, Natai Baru, Natai Raya, Mendawai Seberang dan Raja Seberang, Runtu, Umpang, Sulung, Mendawai, Kumpai Batu Atas, Kumpai Batu Bawah, Tanjung Terantang dan Tanjung Putri. Kegiatan pendistribusian Kartu Tani ini dilaksanakan sejak tanggal 10-31 agustus 2020 mendatang.
Kepala Dinas TPHP melalui Kepala Seksi Pupuk, Pestisida dan Alsintan, Noreti, mengungkapkan bahwa sebagian kartu tani tidak dapat terdistribusi.
“Sebagian Kartu Tani tidak terdistribusi karena ada yang sudah meninggal, pindah domisili, double kartu pada 1 KK, dan salah NIK. Jika disebabkan karena kesalahan NIK, maka Dinas TPHP akan menyurati BRI cabang Pangkalan Bun untuk dilakukan perbaikan. Apabila disebabkan karena meninggal dunia, pindah domisili dan lain-lain maka kartu tani tidak diserahkan,” ungkap Noreti.
Lebih lanjut untuk pendistribusian Kartu Tani di 4 Kecamatan lainnya, Noreti menambahkan akan ditentukan jadwal selanjutnya setelah berkoordinasi dengan Pihak Bank BRI selaku mitra pemerintah.
“Untuk penyerahan Kartu Tani di Kecamatan Kumai, Kotawaringin Lama, Pangkalan Banteng dan Pangkalan Lada akan kami jadwalkan kembali bersama Bank BRI setelah distribusi di Kecamatan Aruta dan Arsel selesai, tentunya dengan memperhatikan kesiapan dari pihak BRI untuk menyiapkan /mencetak buku tabungan,” pungkas Noreti.
Dengan adanya kartu tani bagi Petani di wilayah Kobar, diharapkan petani tidak lagi kesulitan dalam mendapatkan pupuk bersubsidi dan kebutuhan petani sudah sesuai berdasarkan luas lahan yang digarapnya, dan tidak ada lagi kelangkaan pupuk pada saat petani membutuhkan untuk usaha taninya. Maju Terus Petani Kobar. (dinas tphp kobar)